Rabu, 24 Oktober 2012

Bagaimana menjadi Pribadi Yang Menarik?


Dari sejak dilahirkan hingga akhir hayat manusia tidak dapat terlepas dari bantuan dari orang lainnya. Ini menunjukkan bahwa manusia sebagai mahluk social, karena manusia tidak dapat hidup secara individu dan memerlukan ketergantungan dari orang lain.Namun apakah semua orang dapat membantu kita?
Untuk di dalam sebuah keluarga kecil ada ayah ibu, kakak dan adik. Semua hidup dan berinteraksi dalam satu rumah, dimana antara anggota satu saling membantu dan saling ketergantungan. Anak selama masih dalam asuhan kedua orang tuanya, selalu membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua serta memerlukan segala  kebutuhan hidupnya terutama kebutuhan primer sampai kebutuhan sekunder selalu meminta dari orang tua. Dan dari anak berkewajiban membantu orang tua dalam kehidupan sehari-hari seperti membantu dan membersihkan rumah, menjaga ketertiban di rumah dan lain-lain sebagainya. Sang Kakak ikut membantu dan mengasuh adiknya jika adiknya masih kecil. Sang adik menghormati sang kakak sebagai orang yang lebih tua selain dari ayah dan ibu. Kehidupan dan interaksi dalam suatu keluarga yang saling bantu membantu dan bekerjasama menunjukkan bahwa kita hidup tidak dapat sendirian tanpa ada bantuan dari orang lain.
Namun bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berada di luar keluarga kita? Tidak semuanya dapat kita kenal.Kita dapat mengenalnya setelah kita mengenal bangku sekolahan, mulai bekerja dan menempati suatu daerah pemukiman yang penduduknya banyak.
Disini kita melihat teman-teman dan kenalan kita, apakah mereka berteman dengan kita dengan niat yang tulus atau karena faktor tertentu? Seseorang akan banyak memiliki banyak teman,jika orang tersebut memiliki kepribadian yang menarik.Karena daya tarik setiap orang itu berbeda-beda, maka tiap orang memiliki teman dengan jumlah yang berbeda-beda pula.

Lalu bagaimana menjadi pribadi yang menarik dan menyenangkan?
Apakah harus ganteng, cantik dan pandai? Orang ganteng dan cantik memiliki daya tarik tersendiri, semua wanita akan mengagumi cowok ganteng dan semua pria akan mengagumi cewek cantik. Akan tetapi begitu kenal lebih dekat ternyata pria ganteng dan wanita cantik tersebut hanya memiliki kelebihan pada fisiknya dan wajahnya, namun tidak memiliki kepribadian yang baik seperti sombong,tidak ramah dan lebih parah lagi tidak memiliki kepandaian yang cukup dalam pergaulan.Hingga terdengar ganteng-ganteng dan cantik-cantik kok bodoh ya, kok sombong ya.Akan tetapi jika pria atau wanita memiliki kelebihan pada wajah yang rupawan dan ditambah dengan kepandaiannya orang-orang akan menilai wah cowok ini dan cewek ini sempurnya ya?

Secara penampilan bisa dikatakan sempurna.Namun jika tidak disertai dengan kepribadian yang menarik maka sia-sialah mereka, karena akan banyak orang yang membencinya.

Lalu bagaimana tdengan orang yang jelek atau tidak memiliki wajah yang rupawan?
Untuk itu jangan berkecil hati, setiap orang telah diciptakan oleh Tuhan dengan kelebihan masing-masing.

Walau tidak ganteng dan cantik, tetapi jika orang itu memiliki kepribadian yang menarik seperti sopan santun terhadap orang lain, Bersikap ramah terhadap orang lain, bertemu orang lain selalu bertegur sapa yang manis dan hangat, menghormati dan menghargai orang lain, Penuh perhatian dengan menyadari apa saja yang sedang berlangsung di lingkungan kita, Menjadi pendengar yang baik dengan memberikan kesempatan orang lain berbicara, memberi sapaan akrab dengan menyebut namanya ketika berkomunikasi, bersikap royal dalam berteman yaitu tidak membatasi dalam memberikan bantuan terhadap teman yang membutuhkan bantuan kita, Menahan ego pribadi dan mau mementingkan orang lain.

Dengan memiliki kepribadian yang menarik, akan membawa simpati semua orang untuk lebih dekat dan ingin berteman dengan kita.Lebih-lebih ditambah kemampuan dan kepandaian yang kita miliki.Insya Allah ketampanan dan kecantikan seseorang akan terpancar dengan sendirinya tidak melalui fisiknya ataupun wajahnya yang ganteng dan cantik, tetapi akan terpancar dari hati dan pribadinya yang menarik. Mari jadikan diri kita menjadi pribadi yang menarik bagi semua orang.

Jimbaran, Bali, 25 Oktober 2012

Jumat, 19 Oktober 2012

Jangan Kotori Pendidikan dengan Kekerasan


Belum hilang dari pikiran kita kasus tawuran pelajar yang menghilangkan nyawa Alawy Yusianto Putra (15),kini terdengar berita tawuran antara mahasiswa yang mengakibatkan tewasnya dua orang mahasiswa. Betapa kerasnya aksi brutal para pelajar ataupun mahasiswa. Peristiwa tawuran siswa SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta sudah mencoreng nama baik dunia pendidikan, kini diperparah lagi dengan kasus tawuran antar fakultas di Universitas Neg eri Makassar yang menyebabkan dua orang tewas.
Dilihat secara pendidikan pelaku tawuran, pendidikannya meningkat dari pelajar SMA menjadi Mahasiswa Universitas. Namun dilihat dari pola perilaku dan korban yang tewas menjadi lebih parah.Cukuplah sudah kekerasan di dunia pendidikan, memalukan dan tidak beradab.
Setelah kejadian-kejadian telah berlalu, telah diadakan kesepakatan perdamaian seperti yang telah dilakukan SMAN 6 Jakarta dan SMAN 70 Jakarta, apakah itu sudah cukup? Untuk itu diperlukan sanksi yang tegas terhadap pelaku tawuran dengan dikenai pasal-pasal yang berlapis, dari dikeluarkan dari sekolah, diproses di pengadilan hingga masuk rumah tahanan negara.Untuk sekolah perlu diberi sanksi nilai akreditasi nya diturunkan satu tingkat seperti dari nilai A menjadi B, sanksi penurunan kuota jumlah siswa yang diterima di sekolah.Dengan adanya sanksi yang tegas akan membuat efek jera kepada siswa, dan buat sekolah menjadi lebih serius di dalam membina siswanya
Dan kejadian yang terjadi di kampus Universitas Negeri Makassar , mahasiswa yang terlibat tawuran baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam pembunuhan, tetapi terlibat dalam tawuran baik ringan ataupun berat, perlu diberi sanksi yang tegas kepada para mahasiswa yang terlibat. Mereka harus dikeluarkan dari kampusnya, diproses hukum hingga masuk rumah tahanan negara.Pihak Kampus diberi sanksi tidak menerima mahasiswa baru selama 1 tahun.Nilai akreditasi kampus diturunkan, dan pihak kampus wajib membina mahasiswanya secara serius dan memberlakukan peraturan yang ketat mengenai tawuran, apabila suatu saat ada masalah tawuran lagi, mahasiswa pelaku tawuran langsung dicoret sebagai mahasiswa dan jangan memberi kesempatan untuk memperbaiki diri di kampus tempat melakukan tawuran.Dan kalau mahasiswa pelaku tawuran ingin memperbaiki dirinya disarankan pindah ke kampus lainnya.
Bila semua dapat ditindak dengan tegas, maka para pelajar ataupun mahasiswa akan berpikir lebih serius dan berhati-hati untuk tidak melakukan tawuran, karena ada sanksi hukum yang berat.
Sebagai pelajar dan mahasiswa sebaiknya lebih banyak memfokuskan dirinya untuk belajar dalam meningkatkan kemampuannya, sehingga ilmu pendidikan yang didapatnya tidak akan menjadi sia-sia, karena tawuran dan sebagai pelajar dan mahasiswa harus banyak aktif dalam kegiatan yang bermanfaat seperti kegiatan sekolah ataupun kampus, sehingga sekolah dan kampus dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang handal yang menguasai ilmu sesuai dengan bidangnya.
Jimbaran,13 Oktober 2012