Menjadi
pengangguran tidak pernah diharapkan, tapi ingin bekerja di tempat yang
layak dan terhormat sangat diharapkan.Setelah lulus SMA Tahun 1993,
saya mencoba mengikuti Ujian Masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara,
dimana setelah lulus dari kuliah ini, akan di tempatkan sebagai CPNS
Departemen Keuangan. Sungguh harapan yang berada di awing-awang. Lalu
saya coba pergi ke Yogyakarta untuk mengikuti Ujian Masuk STAN, saya
mendaftar dengan pilihan jurusan D3 Akuntansi, disini saya ikut bersaing
dengan kelompok ujian anak lulusan SMEA, karena saya dari lulusan A3
Sosial. Berambisi ingin lulus, saya membeli buku panduan soal STAN yang
kemudian dipelajari hingga menjelang Ujian Masuk. Tapi karena bukan
nasibnya, di pengumuman calon mahasiswa, nama saya tidak tercantum di
dalam pengumuman.
Karena
tidak lulus, akhirnya saya balik ke Denpasar, Bali dan menjadi
pengangguran selama kurang lebih 1 tahun.Akhirnya saya tinggal di rumah,
membantu orang tua di rumah, dari bersih-bersih rumah, membantu membuat
krupuk beras dan menjemurnya. Itu saya lakukan tiap hari, wah
membosankan juga ya. Namun dalam rentang 1 tahun itu selama 1 bulan saya
mengikuti Kursus Komputer tingkat Operator yaitu mengenal DOS,WS,
Lotus, Dbase 3 Plus. Setelah dapat sertifikat computer saya ingin coba
melamar pekerjaan, tapi tidak berani karena merasa yakin belum sanggup,
padahal nilai ijazah lumayan hanya ada satu pelajaran yaitu Matematika
dapat 5. Jadi saya merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang saya
miliki.
Tahun
1994 saya mengikuti UMPTN, saya di terima di D3 Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.Menjelang berakhirnya pendidikan D3
Akuntansi, saya mendapatkan praktek kerja lapangan di Perusahaan
Perikanan Samodra Besar, Benoa, Bali. Ini merupakan kesempatan pertama
untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan
untuk diterapkan di dunia kerja. Di sini saya mendapat tugas di bagian
operator computer.
Setelah
menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan, saya mencoba melamar kerja di
suatu perusahaan, setelah melamar dan wawancara, oleh pewawancara saya
disuruh menyelesaikan kuliah saya, supaya bisa lebih fokus. Ternyata
tempat saya melamar pekerjaan, bidang pekerjaannya adalah sebagai
salesman.
Menjelang
Tamat D3, saya berbekal Surat Keterangan Lulus, mencoba melamar
pekerjaan di suatu penerbitan lokal di Bali, di bagian Account
Executife, mendengar kata Account pikiran saya terlintas mengenai
pembukuan, tetapi saat wawancara, ditanyakan pernah punya pengalaman
soal iklan? Saya jawab tidak punya, lalu pewawancara mengatakan bahwa
perusahaan mereka membutuhkan orang yang mengerti soal periklanan dan
bisa mencari iklan untuk surat kabar mereka.
Akhirnya
pada bulan Juli 1997 saya wisuda D3, dan kembali menjadi pengangguran,
waktu menganggur pertama kalinya, ada teman saya menawarkan pekerjaan
pada saya pada perusahaan garment yang berlokasi di Kuta, setelah saya
membuat lamaran dan menelusuri alamat perusahaan yang ada di Kuta,
ternyata alamatnya tidak ditemukan. Lalu saya tanya kepada teman saya,
katanya perusahaannya pindah ke alamat seputaran Hotel Nikko, setelah
dicari tidak ketemu, hingga nyasar sampai Bali Cliff. Dan akhirnya orang
tua saya marah pada teman saya dan dia tidak bisa berkata apa-apa, ini
merupakan pengalaman pahit dalam sejarah hidup, lulusan D3 dibohongi
oleh wanita lulusan SMA.Setelah dipikir-pikir, karena dia memiliki
hutang pada saya, lalu apa maksudnya? Pusing….tidak saya pikirkan lagi.
Saya
pun mencoba mengirim lamaran ke Yamaha, tapi menggunakan ijazah SMA,
tapi tidak pernah dipanggil, karena data kartu pencari kerja ada di
Departemen Tenaga Kerja, sebuah perusahaan distributor kebutuhan
sehari-hari memanggil saya untuk wawancara, dan saya pun mengikuti
wawancara, jika saya menerima lowongan sebagai salesman saya bisa
bekerja mulai besok, Dan jika ingin bekerja di bagian Gudang, saya harus
menunggu panggilan 1-2 minggu ke depan. Sampai akhirnya hingga kini
tidak pernah dipanggil, dengan kata lainnya saya ditolak.Setelah
dipikir-pikir masak sich Ijazah SMA,D3 dan S1 diterima bekerja sebagai
sales semua?
Dan pernah terlintas di pikiran untuk mencari pekerjaan tenaga kasar atau
serabutan, tapi setelah melewati tempat usahanya, saya lewat saja tidak
jadi melamar pekerjaan.Di sini gengsinya mulai muncul, masak sich
lulusan D3 harus kerja kasar?
Untuk
mendapatkan pekerjaan, saya setiap hari membeli Koran lokal untuk
informasi lowongan pekerjaan, hingga akhirnya di Koran ada berita
lowongan CPNS Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali. Kalau
dilihat sepintas merupakan berita biasa, karena bukan dalam bentuk
pengumuman. Akhirnya saya mendaftar, dan pada bulan
September 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS di lingkungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali dengan menggunakan
Ijazah D3 Akuntansi, bulan Oktober 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS
Pemerintah Provinsi Bali dengan menggunakan Ijazah SMA dan bulan
November 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS Departemen Transmigrasi
dan PPH Se-Bali-Nusa Tenggara.
Pada
bulan November 1997, Pengumuman Kelulusan Test CPNS Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali, dimana hasilnya saya lulus
diterima menjadi CPNS, kemudian disusul pengumuman di Pemerintah
Provinsi Bali, saya tidak lulus seleksi. Dan terakhir saya dinyatakan
lulus pada Seleksi CPNS Departemen Transmigrasi dan PPH dan diumumkan di
harian Nasional Suara Karya apa Kompas ya? Saya lupa..karena sudah
lama.Lulus sebanyak 55 orang se-Bali-Nusa Tenggara, lalu seleksi Tes IQ
dan Wawancara, lulus hingga 10 orang. Akhirnya semua pemberkasan pun
disiapkan dan sebelumnya mengikuti Litsus (Penelitian Khusus) hingga
akhirnya pada bulan Maret 1998 saya mendapat undangan penyerahan SK di
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali dengan ditempatkan di
SMKN 1 Kuta Selatan. Dan pada bulan Juli 1998 saya mendapat panggilan
penempatan CPNS di Departemen Transmigrasi dan PPH Provinsi Sulawesi
Tenggara di Kendari.
Pada
waktu mulai proses mengikuti Seleksi CPNS saya memperbanyak puasa Senin
Kamis, sholat tahajjud dan banyak berdoa kepada Allah SWT. Dan niat
awal mengikuti seleksi CPNS adalah berikhtiar/berusaha menguji kemampuan
yang dimiliki. Tidak terlintas ingin jadi pegawai negeri sipil, kalau
diterima ya bersyukur pada Allah SWT dan bila tidak diterima ya juga
bersyukur kepada Allah juga.
Alhamdulillah,
karena dapat dua tempat pekerjaan, akhirnya aku memilih pekerjaan di
SMKN 1 Kuta Selatan. Keberhasilanku tidak terlepas dari doa kedua orang
tuaku, dan usaha yang terus menerus tidak mengenal putus asa, hidup
secara prihatin dengan menjalani puasa senin kamis serta sholat tahajjud
dan menerima kegagalan sebagai langkah awal menuju keberhasilan.Dan
sampai sekarang saya masih menjalani tugas sebagai PNS di SMKN 1 Kuta
Selatan.