Sabtu, 01 Desember 2012

Turunnya Nilai Kesopanan Remaja karena Pengaruh Teknologi

Hari berganti hari, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Banyak perubahan yang terjadi di sana-sini. Dari tukang pos yang mengantar suratnya dengan sepeda onthel sekarang dengan naik motor. Anak muda pada masa di era tahun 80-an hingga tahun 90-an di dalam berkomunikasi dengan kekasihnya banyak menggunakan media surat-menyurat, kini sudah berubah dengan menggunakan internet melalui email, yahoo messenger , facebook dan media social lainnya. Dahulu banyak anak remaja yang suka berkumpul melalui kegiatan kepemudaan melalui karang taruna dan lain-lainnya, sekarang banyak anak remaja berkumpul hanya untuk tawuran. Apa yang dicari anak-anak muda jaman sekarang ini?
Menjamurnya penggunaan hp merubah karakter anak dari yang suka ngumpul-ngumpul menjadi lebih individu dan sibuk dengan mainan gadget terbarunya daripada berkomunikasi dengan orang-orang secara langsung.Kalaupun ada anak-anak muda yang berkomunikasi secara langsung dengan orang-orang di sekitarnya, terjadi komunikasi yang kurang komunikatif, karena berbicara dengan lawan bicaranya dengan sibuk memainkan HP atau gadgetnya.
Dari sini dapat kita lihat menurunnya sikap kesopanan anak muda sekarang dengan lawan bicaranya sepertinya kurang menghargai lawan bicara sibuk dengan aktifitasnya lewat facebookan atau twitteran atau sms-an. Dan di Facebook ataupun di twitter, anak-anak muda bahkan tidak jarang orang-orang yang lebih tua tidak pandai menjaga dirinya di dalam membuat status.Status yang dibuat terkadang dengan bahasa kasar dan tidak pantas dibaca. Sungguh memalukan, jikalau status dengan kata-kata kasar dibuat oleh orang-orang yang mengenal bangku pendidikan. Di dunia nyata, ternyata rasa kesopanan di kalangan anak remaja mengalami penurunan seperti tidak mau menyapa gurunya ketika bertemu di luar sekolah.
Mengapa rasa kesopanan anak-anak muda mengalami penurunan? Rasa kesopanan anak-anak muda turun karena mulai jarangnya berkumpul anak-anak muda dengan keluarganya, sehingga waktunya lebih banyak di luar seperti banyak di game online, warnet atau dugem di tempat-tempat hiburan malam. Kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya yang memasuki usia remaja dikarenakan kesibukan orang tua di dalam bekerja.
Lalu apakah yang dimaksud dengan rasa kesopanan itu? Rasa Kesopanan itu merupakan adat istiadat terkait dengan norma sopan santun, dimana dengan orang memiliki sifat sopan santun, akan menghargai orang lain, bertutur bahasa yang halus dan memiliki sifat tenggang rasa terhadap sesama.
Untuk itu perlu diperhatikan secara khusus terkait dengan norma-norma kesopanan yang berlaku di masyarakat, karena tiap daerah memiliki norma-norma kesopanan yang berbeda-beda, di daerah A sesuatu hal dikatakan sopan, di daerah B bisa jadi kebalikannya. Jadi di sini diperlukan dengan sikap harga menghargai terhadap orang lain, sikap tenggang rasa dan sifat sabar. Oleh karena itu penanaman sikap sopan santun marilah di mulai dari keluarga kita, bagaimana kita menghargai orang tua, baik terhadap saudara-saudara, sehingga tercipta suatu masyarakat yang memiliki adat sopan santun yang tinggi. Jadi Sifat Sopan Santun sebagai Ciri Khas budaya Indonesia.
Jimbaran, 13 November 2012
Fibri Aryanto,A.Md

Tidak ada komentar: