Telah
berlalu liburan sebulan penuh, dan telah datang awal tahun pelajaran
baru. Semua para peserta didik baru mempersiapkan segala sesuatunya
untuk masuk di sekolah yang baru. Peserta didik baru bahkan telah masuk
ke sekolah baru beberapa hari sebelum hari masuk resmi permulaan tahun
pelajaran baru. Para peserta didik baru mempersiapkan untuk kegiatan
Masa Orientasi Sekolah atau yang lebih dikenal dengan MOS. Pada jaman
era orde baru, para peserta didik baru hanya mengikuti Penataran P4
(Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
MOS dimulai pertama kali pada masa era Reformasi. Maka
dilaksanakanlah MOS hingga saat ini, dari perjalanannya banyak terjadi
pelanggaran-pelanggaran pelaksanaan MOS seperti adanya perploncoan
terhadap adik kelas, banyaknya tugas yang dibebankan kepada calon
peserta didik baru yang membuat para orang tua siswa sibuk dan kalang
kabut untuk mencarikan perlengkapan MOS. Dan bila tidak membawa
perlengkapan MOS para siswa akan dikenai sanksi hukuman. Untuk
menghindari hukuman, peserta didik banyak membuat repot orang tuannya,
dikarenakan salah menerjemahkan kode-kode tugas yang diberikan oleh
pengurus OSIS, bahkan pernah terjadi karena orang tuanya mencari
perlengkapan MOS untuk anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas hingga
meninggal di tempat. Dan tidak jarang terjadi tindakan kekerasan yang
dilakukan oleh pengurus OSIS kepada calon peserta didik baru. Dari
kejadian-kejadian yang terjadi membuat pelaksanaan MOS jadi tercoreng,
padahal tujuan pelaksanaan MOS adalah untuk mengenalkan para peserta
didik baru mengenai informasi keberadaan sekolah, wawasan wiyata
mandala, kedisiplinan, cara belajar dan pengenalan lingkungan sekolah.
Untuk
itu perlu dikaji ulang pelaksanaan MOS, para guru harus dilibatkan
semua dalam kegiatan MOS, sehingga dapat mengawasi kegiatan yang
dilakukan Pengurus OSIS dalam mengoordinir para peserta didik dalam
kegiatan MOS. Dibuat Peraturan dan Sanksi yang tegas yang melarang semua
yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan MOS dilarang untuk melakukan
tindakan kekerasan. Dan tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik
hendaknya tugas-tugas yang masih banyak berkaitan dengan dunia
pendidikan seperti membuat karya tulis atau membuat karangan satu
halaman, ini jauh lebih baik daripada siswa mencari perlengkapan MOS
dari bahan-bahan yang susah dicari dan sepertinya sangat mengada-ada.
Dan bila siswa tidak dapat memenuhi tugas, hukumannya janganlah terlalu
berat apalagi diberi hukuman fisik, tetapi berilah tugas lain yang
bermanfaat membuat sebuah karangan atau mencari berita atau artikel yang
menarik dari internet, sehingga para peserta didik tidak akan merasa
takut lagi untuk mengikuti kegiatan MOS.
Setelah
ini semua dapat berjalan dengan baik, para calon peserta didik baru
akan merasa nyaman untuk bersekolah dan tidak merasa beban karena adanya
tugas-tugas dari kegiatan MOS, semoga kegiatan MOS merupakan kegiatan
masa orientasi siswa yang benar-benar memperkenalkan sekolah barunya
sehingga menambah semangat dan keyakinan para calon peserta didik baru
untuk bersekolah.
Jimbaran, Bali, 17 Juli 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar