Jumat, 19 Oktober 2012

Ikut MOS (Masa Orientasi Siswa) Siapa Takut….

Telah berlalu liburan sebulan penuh, dan telah datang awal tahun pelajaran baru. Semua para peserta didik baru mempersiapkan segala sesuatunya untuk masuk di sekolah yang baru. Peserta didik baru bahkan telah masuk ke sekolah baru beberapa hari sebelum hari masuk resmi permulaan tahun pelajaran baru. Para peserta didik baru mempersiapkan untuk kegiatan Masa Orientasi Sekolah atau yang lebih dikenal dengan MOS. Pada jaman era orde baru, para peserta didik baru hanya mengikuti Penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila).
MOS dimulai pertama kali pada masa era Reformasi. Maka dilaksanakanlah MOS hingga saat ini, dari perjalanannya banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran pelaksanaan MOS seperti adanya perploncoan terhadap adik kelas, banyaknya tugas yang dibebankan kepada calon peserta didik baru yang membuat para orang tua siswa sibuk dan kalang kabut untuk mencarikan perlengkapan MOS. Dan bila tidak membawa perlengkapan MOS para siswa akan dikenai sanksi hukuman. Untuk menghindari hukuman, peserta didik banyak membuat repot orang tuannya, dikarenakan salah menerjemahkan kode-kode tugas yang diberikan oleh pengurus OSIS, bahkan pernah terjadi karena orang tuanya mencari perlengkapan MOS untuk anaknya mengalami kecelakaan lalu lintas hingga meninggal di tempat. Dan tidak jarang terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pengurus OSIS kepada calon peserta didik baru. Dari kejadian-kejadian yang terjadi membuat pelaksanaan MOS jadi tercoreng, padahal tujuan pelaksanaan MOS adalah untuk mengenalkan para peserta didik baru mengenai informasi keberadaan sekolah, wawasan wiyata mandala, kedisiplinan, cara belajar dan pengenalan lingkungan sekolah.
Untuk itu perlu dikaji ulang pelaksanaan MOS, para guru harus dilibatkan semua dalam kegiatan MOS, sehingga dapat mengawasi kegiatan yang dilakukan Pengurus OSIS dalam mengoordinir para peserta didik dalam kegiatan MOS. Dibuat Peraturan dan Sanksi yang tegas yang melarang semua yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan MOS dilarang untuk melakukan tindakan kekerasan. Dan tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik hendaknya tugas-tugas yang masih banyak berkaitan dengan dunia pendidikan seperti membuat karya tulis atau membuat karangan satu halaman, ini jauh lebih baik daripada siswa mencari perlengkapan MOS dari bahan-bahan yang susah dicari dan sepertinya sangat mengada-ada. Dan bila siswa tidak dapat memenuhi tugas, hukumannya janganlah terlalu berat apalagi diberi hukuman fisik, tetapi berilah tugas lain yang bermanfaat membuat sebuah karangan atau mencari berita atau artikel yang menarik dari internet, sehingga para peserta didik tidak akan merasa takut lagi untuk mengikuti kegiatan MOS.
Setelah ini semua dapat berjalan dengan baik, para calon peserta didik baru akan merasa nyaman untuk bersekolah dan tidak merasa beban karena adanya tugas-tugas dari kegiatan MOS, semoga kegiatan MOS merupakan kegiatan masa orientasi siswa yang benar-benar memperkenalkan sekolah barunya sehingga menambah semangat dan keyakinan para calon peserta didik baru untuk bersekolah.
Jimbaran, Bali, 17 Juli 2012

Tidak ada komentar: