Kamis, 10 April 2014

Hidup Prihatin Menuju Sukses

Menjadi pengangguran tidak pernah diharapkan, tapi ingin bekerja di tempat yang layak dan terhormat sangat diharapkan.Setelah lulus SMA Tahun 1993, saya mencoba mengikuti Ujian Masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, dimana setelah lulus dari kuliah ini, akan di tempatkan sebagai CPNS Departemen Keuangan. Sungguh harapan yang berada di awing-awang. Lalu saya coba pergi ke Yogyakarta untuk mengikuti Ujian Masuk STAN, saya mendaftar dengan pilihan jurusan D3 Akuntansi, disini saya ikut bersaing dengan kelompok ujian anak lulusan SMEA, karena saya dari lulusan A3 Sosial. Berambisi ingin lulus, saya membeli buku panduan soal STAN yang kemudian dipelajari hingga menjelang Ujian Masuk. Tapi karena bukan nasibnya, di pengumuman calon mahasiswa, nama saya tidak tercantum di dalam pengumuman.
Karena tidak lulus, akhirnya saya balik ke Denpasar, Bali dan menjadi pengangguran selama kurang lebih 1 tahun.Akhirnya saya tinggal di rumah, membantu orang tua di rumah, dari bersih-bersih rumah, membantu membuat krupuk beras dan menjemurnya. Itu saya lakukan tiap hari, wah membosankan juga ya. Namun dalam rentang 1 tahun itu selama 1 bulan saya mengikuti Kursus Komputer tingkat Operator yaitu mengenal DOS,WS, Lotus, Dbase 3 Plus. Setelah dapat sertifikat computer saya ingin coba melamar pekerjaan, tapi tidak berani karena merasa yakin belum sanggup, padahal nilai ijazah lumayan hanya ada satu pelajaran yaitu Matematika dapat 5. Jadi saya merasa tidak percaya diri dengan kemampuan yang saya miliki.
Tahun 1994 saya mengikuti UMPTN, saya di terima di D3 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.Menjelang berakhirnya pendidikan D3 Akuntansi, saya mendapatkan praktek kerja lapangan di Perusahaan Perikanan Samodra Besar, Benoa, Bali. Ini merupakan kesempatan pertama untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan untuk diterapkan di dunia kerja. Di sini saya mendapat tugas di bagian operator computer.
Setelah menyelesaikan Praktek Kerja Lapangan, saya mencoba melamar kerja di suatu perusahaan, setelah melamar dan wawancara, oleh pewawancara saya disuruh menyelesaikan kuliah saya, supaya bisa lebih fokus. Ternyata tempat saya melamar pekerjaan, bidang pekerjaannya adalah sebagai salesman.
Menjelang Tamat D3, saya berbekal Surat Keterangan Lulus, mencoba melamar pekerjaan di suatu penerbitan lokal di Bali, di bagian Account Executife, mendengar kata Account pikiran saya terlintas mengenai pembukuan, tetapi saat wawancara, ditanyakan pernah punya pengalaman soal iklan? Saya jawab tidak punya, lalu pewawancara mengatakan bahwa perusahaan mereka membutuhkan orang yang mengerti soal periklanan dan bisa mencari iklan untuk surat kabar mereka.
Akhirnya pada bulan Juli 1997 saya wisuda D3, dan kembali menjadi pengangguran, waktu menganggur pertama kalinya, ada teman saya menawarkan pekerjaan pada saya pada perusahaan garment yang berlokasi di Kuta, setelah saya membuat lamaran dan menelusuri alamat perusahaan yang ada di Kuta, ternyata alamatnya tidak ditemukan. Lalu saya tanya kepada teman saya, katanya perusahaannya pindah ke alamat seputaran Hotel Nikko, setelah dicari tidak ketemu, hingga nyasar sampai Bali Cliff. Dan akhirnya orang tua saya marah pada teman saya dan dia tidak bisa berkata apa-apa, ini merupakan pengalaman pahit dalam sejarah hidup, lulusan D3 dibohongi oleh wanita lulusan SMA.Setelah dipikir-pikir, karena dia memiliki hutang pada saya, lalu apa maksudnya? Pusing….tidak saya pikirkan lagi.
Saya pun mencoba mengirim lamaran ke Yamaha, tapi menggunakan ijazah SMA, tapi tidak pernah dipanggil, karena data kartu pencari kerja ada di Departemen Tenaga Kerja, sebuah perusahaan distributor kebutuhan sehari-hari memanggil saya untuk wawancara, dan saya pun mengikuti wawancara, jika saya menerima lowongan sebagai salesman saya bisa bekerja mulai besok, Dan jika ingin bekerja di bagian Gudang, saya harus menunggu panggilan 1-2 minggu ke depan. Sampai akhirnya hingga kini tidak pernah dipanggil, dengan kata lainnya saya ditolak.Setelah dipikir-pikir masak sich Ijazah SMA,D3 dan S1 diterima bekerja sebagai sales semua?
Dan pernah terlintas di pikiran untuk mencari pekerjaan tenaga kasar atau serabutan, tapi setelah melewati tempat usahanya, saya lewat saja tidak jadi melamar pekerjaan.Di sini gengsinya mulai muncul, masak sich lulusan D3 harus kerja kasar?
Untuk mendapatkan pekerjaan, saya setiap hari membeli Koran lokal untuk informasi lowongan pekerjaan, hingga akhirnya di Koran ada berita lowongan CPNS Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali. Kalau dilihat sepintas merupakan berita biasa, karena bukan dalam bentuk pengumuman. Akhirnya saya mendaftar, dan pada bulan September 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali dengan menggunakan Ijazah D3 Akuntansi, bulan Oktober 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS Pemerintah Provinsi Bali dengan menggunakan Ijazah SMA dan bulan November 1997 saya mengikuti Test Seleksi CPNS Departemen Transmigrasi dan PPH Se-Bali-Nusa Tenggara.
Pada bulan November 1997, Pengumuman Kelulusan Test CPNS Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali, dimana hasilnya saya lulus diterima menjadi CPNS, kemudian disusul pengumuman di Pemerintah Provinsi Bali, saya tidak lulus seleksi. Dan terakhir saya dinyatakan lulus pada Seleksi CPNS Departemen Transmigrasi dan PPH dan diumumkan di harian Nasional Suara Karya apa Kompas ya? Saya lupa..karena sudah lama.Lulus sebanyak 55 orang se-Bali-Nusa Tenggara, lalu seleksi Tes IQ dan Wawancara, lulus hingga 10 orang. Akhirnya semua pemberkasan pun disiapkan dan sebelumnya mengikuti Litsus (Penelitian Khusus) hingga akhirnya pada bulan Maret 1998 saya mendapat undangan penyerahan SK di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Bali dengan ditempatkan di SMKN 1 Kuta Selatan. Dan pada bulan Juli 1998 saya mendapat panggilan penempatan CPNS di Departemen Transmigrasi dan PPH Provinsi Sulawesi Tenggara di Kendari.
Pada waktu mulai proses mengikuti Seleksi CPNS saya memperbanyak puasa Senin Kamis, sholat tahajjud dan banyak berdoa kepada Allah SWT. Dan niat awal mengikuti seleksi CPNS adalah berikhtiar/berusaha menguji kemampuan yang dimiliki. Tidak terlintas ingin jadi pegawai negeri sipil, kalau diterima ya bersyukur pada Allah SWT dan bila tidak diterima ya juga bersyukur kepada Allah juga.
Alhamdulillah, karena dapat dua tempat pekerjaan, akhirnya aku memilih pekerjaan di SMKN 1 Kuta Selatan. Keberhasilanku tidak terlepas dari doa kedua orang tuaku, dan usaha yang terus menerus tidak mengenal putus asa, hidup secara prihatin dengan menjalani puasa senin kamis serta sholat tahajjud dan menerima kegagalan sebagai langkah awal menuju keberhasilan.Dan sampai sekarang saya masih menjalani tugas sebagai PNS di SMKN 1 Kuta Selatan.

Tidak ada komentar: